Petani Tomohon Masih Membutuhkan Pembinaan
08-09-2014 /
KOMISI IV
Walaupun pertanian di Kota Tomohon memiliki potensi yang cukup besar, namun para petaninya tetap harus mendapatkan pembinaan dari Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah. Mengingat, petani di Tomohon masih ketinggalan informasi dibandingkan petani-petani di pulau Jawa.
“Mereka (petani Tomohon) masih jauh tertinggal untuk mendapatkan informasi. Mereka perlu banyak binaan untuk menambah wawasan tentang tata cara bertani. Belanda saja bisa ekspor tulip, kenapa kita tidak ekspor krisan, yang notabene menjadi andalan Tomohon. Bunga ini bisa dikirim ke berbagai daerah, bahkan bisa merambah pasar ekspor,” jelas Anggota Komisi IV Jonny Buyung Saragih, saat melaksanakan kunker di Kota Tomohon, Jumat (5/09).
Politisi Demokrat ini yakin, Tomohon mampu memaksimalkan potensi pertaniannya. Mengingat, Tomohon terletak di wilayah dingin dan subur. “Semoga mereka minimal bisa mencukupi kebutuhan lokal, terutama di Sulawesi, baru kemudian ke pulau sekitarnya, dan baru kemudian ke pasar ekspor,” imbuh Jonny.
Sementara itu, Anggota Komisi IV Mohammad Jafar Hafsah menilai, dukungan Kementerian Pertanian kepada para petani Tomohon sudah cukup baik. Namun, masih dibutuhkan pembinaan dari Kementan untuk menstimulus agar petani semakin aktif memproduksi produk pertanian.
“Pemda dan Pemprov juga harus selalu mendampingi. Petani juga jangan terlalu mudah meminta bantuan kepada pemerintah. Petani harus membentuk kelompok usaha atau koperasi. Sehingga dapat bersama-sama memasarkan produknya secara kolektif,” imbuh Jafar.
Politisi Demokrat ini menilai, potensi bunga yang dimiliki oleh Tomohon harus disosialisasikan secara kontinyu. Sehingga, akan tercipta pasar dari produk bunga, dan berimbas kepada kesejahteraan petani bunga.
“Yang lebih penting adalah konsumsi bunga harus meningkat, jadi harus kita promosikan dan sosialisasikan. Bunga bisa disosialisasikan di acara-acara daerah, kawasan kantor, ataupun lainnya, dan harus menggunakan bunga segar. Dengan begitu, permintaan bunga akan meningkat, konsumsi juga akan meningkat, selanjutnya produksi dan harga bunga akan semakin bergairah,” imbuh Jafar.
Pada tahun 2013, Kota Tomohon telah memproduksi bunga potong sebanyak 4,6 juta tangkai. Meningkat lebih dari 430 persen dibanding tahun 2012 yang hanya 882 ribu tangkai. Luas panen juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, hanya seluas 58 hektar pada tahun 2012, dan meningkat menjadi 232 hektar pada tahun 2013, atau meningkat lebih dari 300 persen. (sf)